selasa, 13 november 2012, jam 11.15 wib, via bank muamalat kelapa gading
dikutip dari www.bisnis.com
JAKARTA: Bank Dunia (World Bank/WB) dan Bank Pembangunan Islam (Islamic
Development Bank/IDB) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of
understanding/MoU) dalam menetapkan kerangka untuk kolaborasi dan
mendukung pengembangan keuangan syariah (Islamic finance).
Siaran pers Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan
bahwa kesepakatan yang dibuat WB dan IDB menyetujui landasan dialog
internasional tentang keuangan syariah sebagai perangkat potensial untuk
pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Presiden IDB, Ahmad Mohamed Ali, dan Managing Director WBr Mahmoud
Mohieldin, menandatangani MoU di Tokyo, Jepang, pada Minggu (14/10),
bertujuan yang sama untuk mendorong, mendukung, dan mempelajari
pengembangan keuangan syariah secara global.
MoU itu mengadopsi sejumlah prinsip, seperti saling membagi pengetahuan
untuk mengidentifikasi dan menyebarkan praktik yang tepat dalam industri
jasa keuangan syariah, serta menyuburkan gagasan yang akan mendorong
pengembangan keuangan syariah yang penting untuk pertumbuhan, efisien
dan inklusi finansial.
Selain itu, MoU tersebut juga mendorong riset dan mempromosikan
kesadaran kerangka manajemen risiko yang sesuai untuk lembaga keuangan
syariah pada khususnya dan industri keuangan syariah pada umumnya, serta
membangun kapasitas dalam industri jasa keuangan syariah dengan maksud
mendukung stabilitas finansial dan mempromosikan peningkatan akses
terhadap jasa keuangan syariah di pasar di seluruh dunia.
Mahmoud Mohieldin menekankan pentingnya MoU itu untuk meningkatkan
pembangunan kapasitas dan saling membagi pengetahuan antara dua lembaga
tersebut.
"MoU yang ditandatangani antara IDB dan WB akan membantu memperdalam
pemahaman tentang keuangan syariah, dan membangun kapasitas untuk
mengembangkan lembaga dan instrumen untuk mendukung pertumbuhan inklusif
yang berkelanjutan, dan membantu masyarakat guna mencapai sasaran
pembangunan dengan penekanan pada pengentasan kemiskinan dan pembagian
kesejahteraan," katanya.
Presiden IDB, Ahmad Mohamed Ali, mengatakan bahwa penandatanganan MoU
itu juga bertujuan membentuk kemitraan strategis antara dua lembaga di
area keuangan syariah, termasuk akses yang lebih besar bagi kaum papa,
dan kestabilan finansial di dalam negara-negara anggota lembaga
tersebut.
"Kami akan melakukannya dengan memperluas basis pengetahuan sebagaimana
keahlian untuk mendukung usaha negara-negara anggota dalam rangka
membangun lembaga yang resilien dan mengembangkan instrumen untuk
mencapai inklusi finansial yang lebih besar dan pembangunan yang
berkelanjutan," ujarnya.
Aset keuangan syariah global diperkirakan meningkat secara signifikan
selama tiga dekade terakhir, yaitu dari sekitar 5 miliar dolar Amerika
Serikat (AS) pada akhir 1980-an menjadi lebih dari 1,2 triliun dolar AS
pada 2011.
sumber:
www.bisnis.com/articles/islamic-finance-bank-dunia-and-idb-sepakati-nota-kesepahamana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
peraturan (rules)
segala yang ada di blog ini tidak boleh digunakan untuk kejahatan apapun entah itu secara langsung dan/atau tidak langsung. (anything in this blog are not to use for anykind of crime, direct and/or indirect).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar