selasa, 13 november 2012, jam 12.12 wib, via bank muamalat kelapa gading
dikutip www.bisnis.com
NUSA DUA--Kalangan industri dan pengusaha Indonesia mendesak komite
perdagangan Uni Eropa meniadakan sejumlah kendala seperti bea masuk guna
menggenjot perdagangan sekaligus investasi.
Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Indonesia, mengatakan pengusaha Indonesia sudah menyampaikan keluhan
yang selama ini diduga menghambat perdagangan dan investasi.
“Salah satunya bea masuk untuk barang jadi asal Indonesia yang
dinilai terlalu tinggi," katanya seusai menghadiri European Union and
Indonesia Business Dialogue Conference (EIBD) di Nusa Dua, Bali, Jumat
(9/11/2012).
Bea masuk barang Indonesia ke Uni Eropa, jelasnya, masih tinggi dan
banyak dikenakan untuk sejumlah komoditas a.l ikan, kayu, tekstil dan
sepatu. Untuk sepatu dan tekstil, Eropa menerapkan bea masuk sebesar
12%.
Padahal, Eropa sudah meniadakan bea masuk terhadap komoditas yang
sama dari Vietnam dan sejumlah negara eksportir lain. “Nah, kondisi
besaran bea masuk barang jadi itu dinilai menghambat tumbuhnya neraca
perdagangan antar kedua belah pihak."
Untuk itu, dalam forum EIBD, pengusaha dan Pemerintah Indonesia
mendorong komisi perdagangan Eropa untuk meniadakan tarif bea masuk dan
pembatasan. Peniadaan itu diyakini mampu meningkatkan kinerja ekspor ke
Eropa yang saat ini hanya tertahan pada angka 10% dari total ekspor
Indonesia. Secara umum, Kadin masih yakin Eropa mampu memperbaiki
kondisi ekonomi pada 2013.
Rizal Affandi Lukman, Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi dan
Pembiayaan Internasional Kementerian Koordinator Perekonomian pun
menyatakan hal yang sama. “Eropa secara keseluruhan masih berpotensi
membaik. Namun, untuk Euro zone, mereka masih berjuang untuk
mengentaskan diri dari krisis.”
Selain potensi perdagangan, lanjutnya, ganjalan dari investasi pun
sedang difinalisasi. Tercatat hanya 1,6% dari nilai investasi yang
mereka keluarkan. Padahal untuk Singapura, sejumlah negara telah
menginvestasikan 5 kali lebih besar dari persentase investasi Indonesia.
Adapun Malaysia, Eropa sudah mencatatkan 3,2% dari total investasinya.
Diakui, investasi Eropa di Indonesia masih sangat rendah. Hal itu
jika dilihat dari luasan wilayah dan jumlah penduduk di Indonesia. "Pada
tingkat relevansi yang sama, dengan negara itu, Indonesia harus lebih
tinggi."
sumber:
http://www.bisnis.com/articles/hubungan-perdagangan-indonesia-minta-ue-hilangkan-hambatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
peraturan (rules)
segala yang ada di blog ini tidak boleh digunakan untuk kejahatan apapun entah itu secara langsung dan/atau tidak langsung. (anything in this blog are not to use for anykind of crime, direct and/or indirect).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar